Responsive Ad Slot

Latest

latest

Pajak, Dari Kita Untuk Kita

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pajak baik dari segi pemungutan maupun manfaat, perlu diadakannya edukasi mengenai pentingnya pajak serta dilakukan sosialisasi secara terus-menerus baik melalui media cetak maupun media elektronik. Media cetak bisa berupa iklan dalam bentuk pamflet atau spanduk di pinggir jalan atau tempat strategis yang memberikan informasi manfaat pajak. Media elektronik berupa iklan di televisi, radio, maupun internet yang menjelaskan pentingnya pajak.

Senin, 02 Desember 2019

/ by Misterransel




Gaesss,
Kapan kamu terakhir bayar pajak? Sudah pernah ke kantor pajak? Sudahkah kalian paham kalau pajak itu dari kita untuk kita?

Nggak bisa dipungkiri, buat beberapa orang bahkan mungkin sebagian warga negara Indonesia merasa bergidik jika mendengar hal- hal yang berhubungan dengan pajak, terlebih lagi terhadap kantor pajak.


Bahkan jika sudah mendapat surat cinta dari kantor pajak, rasa enggan untuk datang ke kantor pajak akan semakin menjadi, dengan alasan takut. Tak sedikit pula beberapa orang enggan untuk ke kantor pajak dengan alasan malas.


Quote Pajak dari Menteri Keuangan Ibu Sri Mulyani | Pic. KPP Pratama Surakarta



Jika kita bicara tentang pajak di Indonesia, sudah bisa dipstikan banyak yang kurang senang, kurang suka. Terlebih beberapa waktu lalu muncul berita di televisi yang berkaitan dengan seseorang pegawai kantor pajak yang mengkorupsi uang pajak hingga bermilyaran rupiah. Hal itu menjadikan stigma negatif tersendiri untuk kantor pajak hingga sampai saat ini.

Kurang antusiasnya warga masyrakat terhadap masalah perpajakan pada dasarnya disebabkan oleh rasa kesal uang pembayaran pajak yang dikorupsi, malas berlama-lama mengantri di Kantor Pelaynan Pajak, bete untuk mengisi berkas-berkas yang berlembar-lembar, dan ada juga yang takut hartanya banyak kena pajak.

Di era yang sudah digital seperti sekarang ini, sudah selayaknya rasa malas mengunjungi kantor pajak hilang. Perkembangan teknologi yang semakin pesat, sekarang ini juga sudah dimanfaatkan secara maksimal oleh pemerintah untuk meningkatkan performansi pelayanan pajak. Dan sudah seharusnya juga para wajib pajak tidak perlu takut dan tidak perlu khawatir lagi tentang pelayanan yng ada di kantor pajak.

Salah satu sudut Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta | Pic. Misterransel

Salah satu sudut Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta | Pic. Misterransel

KPP Pratama Surakarta ramah difable | Pic. Misterransel



Sekarang ini dengan kemajuan perpajakan berbasis teknologi dan berkat transformasi digital para wajib pajak dapat dengan mudah membayar pajak. Dulu jika membayar pajak berkasnya tebal dan antrian panjang, sekarang bisa dari rumah, dari kantor, bahkan bisa dari cafe sambil bercengkrama dengan teman atupun kolega. Hal ini juga berkat banyak layanan yang sudah tersolusikan dengan real time jika dibanding dengan layanan pajak terdahulu.



DHBL (Daftar Hitung Bayar Lapor)



DHBL Daftar Hitung Bayar Lapor | Pic. KPP Pratama Surakarta



Kabar gembira buat para wajib pajak di Indonesia, sistem perpajakan di Indonesia sudah menganut Self Assessment yang mana wajib pajak sudah diberikan wewenang untuk menghitung, melaporkan, dan membayar sendiri pajak yang terutang yang harus dibayar.

Asas pemungutan pajak di Indonesia sendiri sudah berdasarkan atas azaz Equality yaitu pemungutan pajak yang dilakukan negara harus sesui dengan kemampuan dan penghasilan wajib pajak, dan negara tidak boleh bertindak diskriminatif terhadap wajib pajak. Semua tetap berpegang teguh pada keadilan.

Dan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pajak baik dari segi pemungutan maupun manfaat, perlu diadakannya edukasi mengenai pentingnya pajak serta dilakukan sosialisasi secara terus-menerus baik melalui media cetak maupun media elektronik. Media cetak bisa berupa iklan dalam bentuk pamflet atau spanduk di pinggir jalan atau tempat strategis yang memberikan informasi manfaat pajak. Media elektronik berupa iklan di televisi, radio, maupun internet yang menjelaskan pentingnya pajak.

Juga termasuk acara yang kemarin digelar oleh KKP Pratama Surakarta yang bekerjasama dengan DJP Jateng dan para blogger seKota Surakarta yang bertajuk "Ngobrol Santai tentang Pelayanan dan Manfaat Pajak bersama Kaniya Kawan Dunia Maya".

Ngobrol santai DJP Jateng dan KPP pratama Surakarta dengan Blogger Solo | Pic. Misterransel

DJP Bisa! | Pic. Misterransel

Bilik aduan KPP Pratama Surakarta | Pic. Misterransel

Aplikasi Cetak Formulir Perpajakan | Pic. Misterransel


Harapannya agar melalui jaringan blogger di dunia maya, semua wajib pajak mengetahui bahwa wahib pajak yang dibayarkan langsung masuk ke kas negara dan dipergunakan negara untuk kepentingan umum, pembangunan serta biaya penyelenggaraan negara. Selain itu wajib pajak juga akan lebih tahu dalam pengawasan pajak yang telah dibayarkan, apkan tersalurkan dengan benar atau tidak. Dan jika wajib pajak menemukan penyimpangan dalam penyaluran pajak, maka harus bisa melaporkan kepada pihak yang berwajib.


Masyarakat harus mengetahui bahwa pajak yang dibayarkan langsung masuk ke kas negara dan dipergunakan negara untuk kepentingan umum, pembangunan, dan biaya penyelenggaraan negara. Selain itu, masyarakat juga perlu diberi kewenangan untuk mengawasi pajak yang telah dibayarkan, apakah telah disalurkan dengan benar atau tidak. Jika terjadi penyimpangan, maka harus dilaporkan kepada pihak yang berwenang.

Penggunaan Pajak | Pic. KPP Pratama Surakarta


Banyak masyarakat yang belum aware akan ketaatan dalam membayar pajak. Hal ini kebanyakan disebabkan oleh minimnya informasi masyarakat mengenai manfaat pajak. Berikut beberapa manfaat yang bisa diambil dari adanya pungutan pajak :

  1. Pajak membiayai pengeluaran - pengeluaran negara seperti: pengeluaran yang bersifat self liquiditing, contohnya: pengeluaran untuk proyek produktif barang ekspor.
  2. Pajak membiayai pengeluaran reproduktif seperti: pengeluaran yang memberikan keuntungan ekonomis bagi masyarakat, contohnya: pengeluaran untuk pengairan dan pertanian.
  3. Pajak membiayai pengeluaran yang bersifat tidak self liquiditing dan tidak reproduktif, contohnya: pengeluaran untuk pendirian monumen dan objek rekreasi.
  4. Pajak membiayai pengeluaran yang tidak produktif contohnya: pengeluaran untuk membiayai pertahanan negara atau perang dan pengeluaran untuk penghematan di masa yang akan datang yaitu pengeluaran untuk anak yatim piatu.

Jadi dengan taat membayar pajak masyarakat akan mendapatkan manfaat yang banyak sekali diantaranya :


  • Fasilitas umum dan infrastruktur, seperti: jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit
  • Pertahanan dan keamanan, seperti: bangunan, senjata, perumahan hingga gaji-gajinya
  • Subsidi pangan dan Bahan Bakar Minyak
  • Kelestarian Lingkungan hidup dan Budaya
  • Dana Pemilu
  • Pengembangan Alat transportasi Massa, dan lain-lainnya.

Jadi, dengan demikian sudah sewajarnya jika setiap individu bisa memahami dan mengerti akan arti dan peran pajak dalam kehidupan sehari-hari. Karena dengan pajak, kita akan menjadi bangsa yang lebih maju.



Sudah kah kamu membayar pajak?
Orang Bijak, Bayar Pajak!




Tidak ada komentar

Posting Komentar

Thanks for your positive comment..

Don't Miss
Copyright © 2018 Misterransel.com All Rights Reserved
made by templateszoo