Responsive Ad Slot

Latest

latest

Grebeg Syawal, Tradisi Kraton Menyambut Lebaran

Prosesi acara Grebeg Syawal diawali dengan munculnya arak – arakan pawai gunungan. Dalam acara arak – arakan pawai gunungan kamu bisa melihat dengan langsung berbagai macam gunungan dengan namanya masing-masing. Gunungan Lanang, Gunungan Wadon, Gunungan Dharat, Gunungan Pawuhan, Gunungan Gepak kesemuanya diarak oleh prajurit kraton yang mengenakan busana tradisional yang dilengkapi dengan senjata ala prajurit kraton.

Selasa, 04 Juni 2019

/ by Misterransel


Grebeg Syawal, Tradisi Kraton Menyambut Lebaran


Buat kamu semua warga Surakarta dan sekitarnya serta warga Yogyakarta dan sekitarnya, selain momen merayakan kemenangan hari lebaran pastinya juga antusias untuk mengikuti salah satu acara yang digelar oleh kedua kraton tersebut. Ya benar, namanya Grebeg Syawal. Acara yang digelar oleh kraton Surakarta dan Yogyakarta cukup menyedot antusiasme warga sekitar dan pastinya juga warga mancanegara yang mungkin kebetulan sedang berada di sekitar area kraton.



Tradisi yang dibilang cukup unik ini karena mengarak dan memperebutkan gunungan hasil bumi ini setiap tahun diadakan di sekitar alun – alun kraton seusai sholat Idul Fitri. Ramai, unik dan sangat heboh mengiringi laju gunungan memecah kerumunan massa.




Grebeg Syawal, Tradisi Kraton Menyambut Lebaran




JIka ditelisik dari sejarah yang secara turun temurun ada di masyarakat, acara grebeg syawal yang diadakan oleh pihak kraton baik di Kraton Surakarta Hadiningrat dan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat memiliki makna sedekah dari sang sultan yang diberikan kepada rakyatnya. Rasa memiliki dan mencintai kepada rakyatnya terlihat sangat jelas pada acara grebeg syawal ini. Setelah sholat Idul Fitri selesai dilakukan, para abdi dalem dan prajurit keratin segera bergegas untuk mempersiapkan acara pawai gunungan grebeg syawal.



Grebeg Syawal, Tradisi Kraton Menyambut Lebaran



Prosesi acara Grebeg Syawal diawali dengan munculnya arak – arakan pawai gunungan. Dalam acara arak – arakan pawai gunungan kamu bisa melihat dengan langsung berbagai macam gunungan dengan namanya masing-masing. Gunungan Lanang, Gunungan Wadon, Gunungan Dharat, Gunungan Pawuhan, Gunungan Gepak kesemuanya diarak oleh prajurit kraton yang mengenakan busana tradisional yang dilengkapi dengan senjata ala prajurit kraton.


Antusiasme warga mengikuti arak – arakan grebeg sangat terlihat jelas di raut wajah warga sekitar.


Semua gunungan yang ada di acara Grebeg Syawal setelah didoakan di masjid agung, kemudian di “rampas” oleh warga yang sudah berkerumun menanti saat itu. Tangan – tangan dengan tenaga ekstra dikerahkan semaksimal mungkin untuk memulai berebut mendapatkan isi dari gunungan.



Grebeg Syawal, Tradisi Kraton Menyambut Lebaran



Isi dari gunungan – gunungan itu biasanya hanya berupa hasil bumi seperti sayur – sayuran dan hasil palawija. Semua hasil bumi seperti sayur – sayuran dan palawija tadi disusun sedemikian rupa menyerupai kerucut yang tinggi dan dihiasi dengan berbagai macam ornament hiasan simbol kraton sehingga menarik masyarakat untuk segera “merampas”nya.


Dengan bentuk gunungan yang tinggi dan mempunyai warna yang cukup mencolok kontras ini membuat gunungan ini terlihat menarik bila dilihat dari kejauhan. Dari generasi yang turun temurun, warga masyarakat percaya jika mendapatkan bagian dari gunungan meskipun itu hanya berupa sepotong kacang panjang misalnya, mereka percaya di kemudian hari rejeki akan semakin lancer. Oleh karena itulah banyak warga yang dengan semangat dan antusisme tinggi mengambil “merampas” gunungan itu.



Grebeg Syawal, Tradisi Kraton Menyambut Lebaran




Hampir semua bagian gunungan habis tanpa sisa diperebutkan oleh warga. Nggak peduli nantinya akan terinjak – injak, jatuh dan kadang terjepit, warga masyarakat seolah –olah tidak memperdulikannya, yang ada di pikiran mereka hanya satu yaitu mendapatkan bagian dari gunungan tersebut. Tidak hanya orang tua, anak – anak pun juga dilibatkan untuk mendapat isi gunungan. Mendapatkan secuil isi gunungan saja sudah sangat bersukur, apalagi mendapat banyak bagian sudh pasti akan sangat bahagia. Raut muka warga masyarakat yang merasa kecapekan serasa sirna jika sudah menggenggam isi dari gunungan tersebut.


Jika kamu ada waktu tidak ada acara selepas sholat idul fitri, nggak ada salahnya menyempatkan diri untuk ambil bagian “merampas” isi gunungan Grebeg Syawal yang selalu diadakan oleh Kraton Surakarta Hadiningrat dan Kraton Ngayogyokarto Hadiningrat.









Artikel ini saya ikutsertakan dalam Day 30 – Blogger Challenge yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan selama 30 hari di bulan Ramadan 1440 H









Tidak ada komentar

Posting Komentar

Thanks for your positive comment..

Don't Miss
Copyright © 2018 Misterransel.com All Rights Reserved
made by templateszoo